New Album "Untuk Alam"

By -
Musisi yang sangat produktif ini kembali mengeluarkan album baru yang di tujukan buat Alam dengan judul "Untuk Alam". Album ke-23 yang release tanggal 4 July 2012.
Content Album
1. Untuk Alam
2. Gending Bali
3. Persembahanku
4. Ibu Pertiwi
5. Idup
6. Tenang
7. Syukur
8. Paras Paros

Semoga dapat menikmati lagu-lagu dalam album ke 23 ini.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Autobiography of I Gusti Sudarsana

By -
Image
I Gusti Sudarsana was born in Sedang on January 8, 1969. I am a son of pair between Gusti Ngurah Meriam and Ni Gusti ayu Rai Leked. I started to learn for playing musical instruments since I was five years old, those instruments were Tingklik (traditional music instrument) and flute which taught by my uncle namely I Gusti Ketut Tantra and learned by myself through listening music. Sometimes, I got chance to play traditional music ( gamelan) to complete the ritual ceremony. By eight years old, I entered state of SLB (extraordinary school for person with visual impairments) Driaraba in Serma Gede street No. 11 Sanglah, Denpasar. At that time, I learned music in whole theoretically at school but most of the practices was done in my hostel with some kinds of instruments provided, for example; gamelan ( traditional orchestra) , Kulintang, Bamboo Angklung and acoustic guitar. The blind lines to be a great problem for me in playing music, I just learn music autodidact while by listening ...
Read more

Biografi I Gusti Sudarsana

By -
Image
I Gusti Sudarsana lahir di Sedang pada tangagl 8JANUARI 1969. Dia  merupakan anak dari pasangan Gusti Ngurah Meriam dan Ni Gusti Ayu Rai Leked. Pada umur 5 tahun, dia sudah mulai belajar bermain music seperti tingklik, suling yang diajarkan oleh paman saya sendiri yaitu I Gusti Ketut Tantra dan dengan cara mendengarkan sendiri. Sesekali, pada usia 8 tahun, saya diberi kesempatan memainka gamelan ( alat music) ketika ada upacara adata. Ketika berumur 8 tahun, saya bersekolah di sekolah luar biasa (SLB)  negeri Driaraba Jalan Serma Gede nomor 11 di daerah Sanglah Denpasar. Pada saat itulah saya tahu tentang music dan belajar teorinya di sekolah tetapi prakteknya lebih banyak belajar sendiri di asrama dengan peralatan yang tersedia seperti gamelan, kulintang, angklung bamboo serta akustik gitar yang ada di asrama putra. Nah, karena saya hanyatahu suara,  maka saya memegang stang gitar dari atas, hal ini terjadi tahun 1979 ketika saya masih kelas 1. 3 bulan kemudian, saya ...
Read more